Bumdes Girimoyo Malang Tingkatkan Perekonomian Warga Lewat Pujasera

Dyah Ayu Pitaloka

Rabu, 12 Juni 2019 - 06:18

bumdes-girimoyo-malang-tingkatkan-perekonomian-warga-lewat-pujasera

Ilustrasi. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, berupaya membuka lapangan usaha bagi warga setempat, lewat pembangunan Pusat Jajajan Serba Ada (Pujasera). 

Sekretaris Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Liana Desy Susanti mengatakan, Bumdes yang baru dibentuk pada 2019 ini, difokuskan pada bidang pariwisata dan perdagangan, dengan membuka toko yang bisa dipergunakan oleh warga Desa Girimoyo. 

“Salah satunya kami mengembangkan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera), yang berjualan diutamakan adalah masyarakat di sekitar sini atau warga Desa Girimoyo,” kata Liana, di Kantor Desa Girimoyo, Kabupaten Malang, Selasa 11 Juni 2019.  

Pujasera Desa bertujuan memberikan peluang usaha bagi warga desa.

BACA JUGA: Jadi Tujuan Wisata Favorit Saat Lebaran, Jalanan Kota Malang Diwarnai Kemacetan

Sejauh ini, Pemerintah Desa Girimoyo belum menetapkan berapa besaran biaya sewa bagi warga yang melakukan usaha di Pujasera Desa itu. 

Hal itu, lanjut Liana, merupakan kebijakan dari Pemerintah Desa Girimoyo, supaya masyarakat bisa menikmati hasil awal dan bisa mengembangkan usaha. 

Namun, kebijakan ini tidak berlaku selamanya. Setelah usaha tersebut mapan, sekitar dua atau tiga tahun ke depan, pemerintahan desa akan memberlakukan biaya sewa. 

“Kalau di situ yang berjualan masyarakat sekitar sini, memang sementara kami ada kebijakan, untuk pertama tidak membayar. Bagi warga yang ingin menempati, dipersilakan. Baru nanti tahun kedua atau ketiga baru akan ditarik,” ujar Liana.

BACA JUGA: Sepuluh Pusat Perbelanjaan di Kota Malang Siap Manjakan Wisatawan 

Pedagang di Pujasera Desa Girimoyo mengaku merasakan manfaatnya. Sebelum ada pujasera, para pelanggan jarang mampir untuk sekadar beristirahat. 

Supriatih (50) mengaku mendapatkan omzet perhari mencapai Rp 800.000, pada saat musim libur tiba. Sementara pada hari-hari normal, omzet yang diterima berkisar antara Rp150.000-Rp 400.000 per hari. 

Wisatawan banyak mampir ke warung nasi yang dikelolanya, karena lahan parkir yang telah dibenahi mampu menampung kendaraan lebih banyak. 

Dengan pendapatan yang lumayan itu, dia bisa membantu suami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA: Menteri Agama Era Gus Dur Tolchah Hasan Wafat 

“Setelah parkiran dibenahi, wisatawan jadi lebih mudah untuk mampir dan makan di tempat ini. Dulu sebelum ada pembenahan dan lahan parkir sempit, sepi,” kata Supriatih. 

Lahan parkir yang lebih luas, menyebabkan kendaraan roda empat dan kendaraan besar bisa berhenti untuk beristirahat. 

“Saya merasakan adanya perubahan, wisatawan mulai banyak yang mampir sehingga ekonomi terasa lebih baik untuk saat ini,” kata Supriatih. 

Pedagang lain di Kawasan Pujasera mengatakan, lokasi yang terletak di jalan penghubung antara Kabupaten Malang dengan Kota Batu, memberikan keuntungan tersendiri.

BACA JUGA: Lebaran Ketupat, Pembuat Tempe Malang Genjot Produksi 

Menurut dia, para pedagang biasanya akan mendapatkan hasil yang cukup melimpah pada saat musim libur tiba, karena tingginya wistawan yang berkunjung ke Kota Batu, Jawa Timur. 

Sebagai catatan, Kota Batu merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur, dan Desa Girimoyo merupakan salah satu wilayah yang kerap kali dilintasi para wisatawan untuk menuju Kota Apel tersebut. 

Pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 5,6 juta orang, dengan komposisi 5,58 juta wisatawan dalam negeri, dan wisatawan mancanegara sebanyak 16.386 kunjungan. 

Dari total jumlah kunjungan itu, sebagian besar akan masuk ke Kota Batu dan melintasi Desa Girimoyo.

BACA JUGA: Menteri Perdagangan Sidak Harga Bahan Pokok di Malang 

Selain inovasi berupa pengembangan Pujasera Desa, Pemerintah Desa Girimoyo juga akan membuka toko yang menjual kebutuhan masyarakat, seperti pemasok bahan bangunan, penjualan bahan pokok, alat tulis, termasuk pendirian klinik. 

Secara garis besar, Bumdes akan mendapatkan penyertaan modal pada 2019, yang berasal dari Dana Desa kurang lebih berkisar Rp 25 juta-Rp 50 juta. 

Sebagai catatan, pada 2018, Desa Girimoyo mendapatkan dana desa dari Pemerintah Pusat kurang lebih sebesarRp 699 juta, dan pada 2019 naik menjadi Rp 795 juta. Dari dana desa tersebut, alokasi terbesar dipergunakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur.

Desa Girimoyo berhasil masuk dalam daftar 100 Desa Terbaik Nasional versi Kementerian Desa,Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi (Kemendes PDT).

BACA JUGA: Malang Targetkan Kunjungan ke Pantai Balekambang 30 Ribu Orang 

Desa Girimoyo yang terbagi dari tiga dusun yakni, Dusun Karangploso, Dusun Ngambon, dan Dusun Genengan, mencatatkan Indeks Desa Membangun (IDM) sebesar 89, yang dilihat dari pertumbuhan perekonomian, pembangunan, pendidikan, dan kesehatan.  (ant)

Baca Juga