
Reporter
A. BaehaqiMinggu, 22 Maret 2020 - 09:00
Editor
IshomuddinBILIK DISINFEKTAN. Bilik penyemprot disinfektan saat diuji coba di Lapangan Rampal, Kabupaten Malang, Jumat, 20 Maret 2020. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya – Jumlah pasien terinfeksi virus Corona atau Covid-19 terus bertambah. Pemprov Jawa Timur mengkonfirmasi jumlah pasien positif per Sabtu, 21 Maret 2020, sebanyak 26 orang.
Gerakan sekolah dan bekerja di rumah terus digalakkan. Sementara penyemprotan disinfektan di sejumlah titik fasilitas publik dipilih untuk mempersempit penyebaran virus.
Cara itu yang juga dilakukan Korem 083/Bhaladika Jaya (BDJ). Tidak hanya menyemprotkan cairan disinfektan, namun juga menginisiasi pembuatan bilik penyemprotan secara otomatis. Alat hasil kreasi relawan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) yang dipimpin Komandan Korem 083/Bhaladika Jaya (BDJ) Kolonel (Inf) Zainuddin dan diberi nama SarCovid Booth tersebut, diserahkan kepada Bupati Malang, Sanusi.
"Semoga SarCovid ini bermanfaat bagi Pemkab Malang. Ini adalah sumbangsih kami untuk Pemkab," ujar Zainuddin dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Minggu, 22 Maret 2020.
BACA JUGA: Surabaya-Malang Ditetapkan sebagai Zona Merah Covid-19
Ia berharap alat ini bisa membantu masyarakat yang ingin membunuh Covid-19 secara mandiri dengan disinfektan. "Tinggal masuk ke booth, disinfektan berupa uap mengucur sendiri ke seluruh badan, tangan, sampai kaki. Pas untuk menghilangkan virus secara mandiri dalam jumlah besar," ujarnya.
Zainuddin mengaku inspirasi pembuatan bilik otomatis ini dari Vietnam. Usai diputuskan memilih bilik ini sebagai alat menetralisir Covid-19, dalam sehari produksi prototipenya langsung selesai.
Relawan dari Jaring Mitra Indonesia TI Kiagus Firdaus mengatakan pembuatan alat ini atas kerjasama dengan CSR Bank Mandiri Jatim yang memberikan dukungan memperbanyak alat tersebut. "Rencananya akan kami bagikan kepada tempat-tempat pelayanan seperti RSSA (RS Saiful Anwar) Malang dan Pemkab Malang," kata Kia.
SarCovid Booth, sebutnya, segera diproduksi masal dan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis seperti lembaga pendidikan, kantor pemerintahan, mal, dan sebagainya.
Karena itu, dia mengajak semua pihak turut membantu negara untuk mengatasi problem Covid-19 ini. Apalagi ini sudah menjadi bencana nasional seperti yang telah ditetapkan presiden.
BACA JUGA: Pasien Positif Corona di Jatim Sentuh 26 Orang
"Seperti pesan presiden, jika kita bersama-sama, bergotong royong pasti kita bisa mengatasi masalah ini. Di sini kami sudah memulai, maka kita tularkan semangat gotong royong ini di tempat lain. Tentu tetap harus menjalankan protokol yang ditetapkan pemerintah,’’ katanya.
Menurut Kia, nama SarCovid berasal dari SAR (Search and Rescue) dan Covid. Di mana SAR merupakan tim pejuang dalam berbagai bencana. SarCovid Booth juga bisa diartikan sebagai tempat untuk self protection from corona (perlindungan diri dari Corona).
Sementara itu, salah satu teknisi SarCovid Booth, Fajar, menjelaskan jika tabung atau tanki penampung cairan disinfektan diisi penuh 16 liter, maka alat ini bisa menyemprot sekitar 1.000 orang. "Sudah kita uji coba di Lapangan Rampal Jumat kemarin (20 Maret 2020) saat diluncurkan Pak Danrem," tutur Fajar.
Dengan penambahan tabung dan sprayer lagi, alat ini bisa digunakan secara masal. Bahkan jika tabungnya diperbesar atau dibuat terpisah bisa meyemprot otomatis puluhan ribu orang.