
Reporter
Nani MashitaSelasa, 5 Maret 2019 - 10:58
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
JATIMNET.COM, Surabaya – Ajang Mobile World Congress 2019 menghadirkan teknologi 5G sebagai terobosan baru untuk mendongkrak pasar ponsel tahun ini. Namun sejumlah komentar menyebut teknologi 5G tahun ini belumlah sempurna.
Kepala Teknologi AT&T Andre Fuetsch mengklaim pihaknya telah memiliki jaringan 5G seluler pertama di AS. Namun ia tak menyebutkan bagaimana fungsi dari jaringan yang telah dikembangkan itu.
Ia juga menyatakan keberadan jaringan itu belum tersebar secara menyeluruh di AS.
“Mereka (5G) sebuah kantong kecil di kota-kota dan kami belum mengungkapkannya secara terbuka," katanya dilansir dari www.cnet.com, Selasa 5 Maret 2019.
BACA JUGA: ZTE Rilis Ponsel 5G
AT&T dan Verizon telah berinvestasi dalam gelombang radio frekuensi super yang dikenal sebagai spektrum gelombang milimeter. Jaringan ini mampu berjalan dengan kecepatan dan kapasitas luar biasa.
Namun kelemahan dari kapasitas tinggi adalah rentang atau cakupan wilayah yang terbatas.
Kepala Teknologi T-Mobile Neville Ray mengatakan kelemahan itu menyebabkan tidak ada ponsel yang berjalan pada jaringan 5G hingga kuartal keempat, atau bahkan awal 2020.
Alasannya, modem generasi kedua untuk 5G masih belum tersedia untuk perangkat.
BACA JUGA: Ini Kelebihan Teknologi 5G
Presdir Qualcomm Cristiano R. Amon mengatakan chip prosesor 5G baru terintegrasi dengan ponsel pada paruh pertama tahun 2020. Pihaknya mencoba melakukan secepat mungkin tapi pabrik handset tampaknya terlalu agresif.
"Ada beberapa (pembuat handset) yang agresif dengan tanggal peluncuran mereka. Kami bisa melihat beberapa X55, tetapi sebagian besar smartphone yang datang dari kuarter 2 tahun 2019 hingga musim liburan adalah X50," tegasnya.
Selain itu ponsel 5G juga dipatok dengan harga yang sangat mahal.
BACA JUGA: Huawei Pikirkan Turun Harga Setelah 5G Nya Disebut Mahal
Dari semua handset 5G yang sudah diumumkan, ada dua ponsel yang memiliki label harga pasti yaitu Huawei Mate-X dibanderol USD 2.600 dan Xiaomi Mi Mix 3 5G akan dijual dengan harga USD 679.
Hal ini mungkin disebabkan tingginya biaya pabrik untuk membangun jaringan 5G, komponen yang lebih mahal seperti radio 5G dan baterai yang lebih besar. Sehingga biaya pembuatannya dibebankan kepada konsumen.
Alasan lain untuk menunda ponsel 5G adalah terkait masalah kompabilitas. Meskipun semua orang menggunakan teknologi nirkabel yang sama, operator menggunakan pita spektrum yang berbeda.
Chip dan antena generasi pertama tidak dapat memanfaatkan semua frekuensi tersebut secara bersamaan.
BACA JUGA: 70 Persen Operator Dunia Fokus Pada 5G, Penelitian Nokia
Artinya, ponsel 5G yang memiliki modem Qualcomm X50 akan diikat ke operator tertentu seperti Verizon.
Nah jika modem generasi kedua sudah terintegarasi maka tidak akan ada pembatasan apapun.
Selain itu, hingga kini belum ada aplikasi killer yang bisa memberikan jaminan pengalaman lebih baik dibandingkan yang telah ada saat ini. Atau melakukan panggilan video dan game bebas buffer tanpa harus membayar lebih.
"Tantangan industri adalah menemukan aplikasi apa yang mematikan untuk 5G," kata Dan Hays, seorang konsultan untuk PWC.