
Reporter
Restu C WidariSabtu, 20 November 2021 - 23:40
Editor
Ishomuddin
FESTIVAL DONGENG. Pembukaan Festival Dongeng Surabaya di BG Junction Lantai 2, Ruangan L2 Multifunction Star, Sabtu, 20 November 2021. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Dalam rangka menyambut Hari Dongeng Nasional yang jatuh pada 28 November 2021 mendatang, anak-anak di Kota Surabaya diajak untuk meningkatkan literasi dengan cara mulai gemar menulis dan membaca. Salah satunya dengan cara mendongeng.
Berdasar itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Surabaya menggelar Festival Dongeng Surabaya sekaligus peluncuran buku Ragam Indonesia dan Gerakan Seribu Mendongeng Karya Arek Suroboyo (Gendis Sewu Karso). Kegiatan ini berlangsung di BG Junction Lantai 2, Ruangan L2 Multifunction Star, Sabtu, 20 November 2021.
Dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, keduanya langsung disambut penampilan teatrikal dan flashmob. Kemudian dilanjutkan penampilan tarian ajakan membaca dan penampilan dongeng oleh Dispusip Kota Surabaya.
BACA JUGA: Surabaya Asah Literasi dan Kreativitas Anak Disabilitas Lewat Kelas Menulis dan Mendongeng
Pada kesempatan itu, Eri mengaku sangat bangga dengan penampilan para talenta anak-anak di Kota Surabaya. Menurutnya, ajakan meningkatkan literasi pada anak melalui penampilan dongeng bisa membantu membudayakan kegiatan membaca dan menulis di kalangan masyarakat.
“Bayangkan, kalau ini disampaikan kepada anak-anak di Kota Surabaya dengan cara didongengkan, ini akan lebih cepat dipahami dan meningkatkan literasi anak,” kata Eri.
Oleh karena itu, ke depan akan dibuat penampilan dongeng di setiap Balai RW di Kota Surabaya. Menurutnya, Kota Surabaya sudah memiliki banyak talenta hebat dari bibit-bibit penulis dan pendongeng. Maka akan mempermudah untuk menambah literasi anak-anak di setiap kampung.
“Jadi nanti di setiap Balai RW akan diagendakan untuk Sabtu dan Minggu, jadi anak-anak sekitar kampung itu bisa berkumpul dan bisa saling berkenalan, sosialisasi, dan muncul keberanian untuk mudah berkomunikasi,” ia mengungkapkan.
Ia pun menerangkan pertunjukan dongeng yang nantinya akan digelar secara rutin bisa menjadi kekuatan Kota Surabaya untuk menciptakan para pemimpin yang hebat. Ini diawali dari keberanian anak-anak untuk tampil kepada masyarakat umum.
BACA JUGA: Dongeng Mampu Percepat Kemampuan Literasi Anak
“Inilah waktunya kita membiasakan untuk membaca. Kalau Surabaya ingin menjadi kota literasi yang hebat, anak-anak ini akan tampil di seluruh Balai RW dengan mendongeng. Saya yakin Surabaya pasti berubah dan kehebatan anak-anak ini tadi bisa tertular di seluruh wilayah Kota Surabaya,” ia menerangkan.
Eri juga mengajak masyarakat Surabaya ikut serta membuat Surabaya menjadi kota yang aman dan nyaman terhadap anak. Sebab, ia menginginkan seluruh anak di Surabaya bisa terlibat dan mengisi semua kegiatan.
“Ini awal perjuangan kita, tidak boleh menyerah untuk menciptakan orang hebat di Kota Surabaya di masa depan. Hari ini kita canangkan Surabaya sebagai Kota Literasi dan memiliki para penulis dan para pendongeng yang hebat,” ia menegaskan.
Sementara itu, Ketua TP Penggerak PKK Kota Surabaya sekaligus menjabat sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Surabaya Rini Indriyani menyampaikan peran PKK dan Bunda Paud akan membiasakan diri untuk mendongeng kepada anak-anak Posyandu.
“Kami ada Posyandu, dalam sebulan akan mengadakan pertemuan untuk bercerita kepada anak-anak. Konsep bercerita ini akan kita ambil dari konsep dongeng yang terdapat unsur bermain dan bernyanyi,” kata Rini.
BACA JUGA: Tips Mudah Mendongeng untuk Anak
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi menerangkan Festival Dongeng Surabaya merupakan festival yang rutin digelar setiap tahun. Melalui acara tersebut, ia berharap bisa menambah semangat literasi dan inspirasi untuk Surabaya.
“Kita juga luncurkan beberapa buku hasil tulisan bibit-bibit penulis Kota Surabaya. Ada beberapa buku serta CD yang kita luncurkan. Korelasi menulis dengan perpustakaan adalah membudayakan membaca pada aktivitas masyarakat. Semakin masyarakat Surabaya banyak membaca, semakin luas wawasannya,” kata Musdiq.
Ia menjelaskan Festival Dongeng Surabaya adalah puncak acara Gendis Sewu Kota Surabaya. Hasilnya, terdapat 41 hasil karya berupa antologi cerpen, novel, puisi, vlogetry dan vlog story, CD Video Mendongeng, dan Video Kegiatan Mengatasi Perekonomian melalui Produk Prakarya untuk Cegah Stunting.
“Genre dan tema antara lain Roman Historis Surabaya, Kearifan Lokal Surabaya, Strategi Ubah Perilaku untuk Cegah Stunting, Bangga UMKM Surabaya. Terkait dengan pelaksanaan ini, semoga menjadi ajang eksplorasi masing-masing anak. Semoga banyak lagi bibit penulis dan pendongeng yang akan berkreasi untuk Kota Surabaya,” ia memaparkan.