
Reporter
Restu C WidariKamis, 24 September 2020 - 01:40
Editor
Bruriy Susanto
LAHAN BTKD. Lahan bekas tanah kas desa (BTKD) Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, akan dijadikan pusat agrowisata, dan tempat pembelajaran warga kalau ingin belajar bercocok tanam yang benar.
JATIMNET.COM, Surabaya - Lahan bekas tanah kas desa (BTKD) Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya telah panen Ketela Rambat Madu, Ketela Pohon, dan Lele besar, Rabu 23 September 2020.
Rencananya, lahan BTKD Kelurahan Jeruk yang luasnya sekitar 7,6 hektar tersebut banyak tanaman dan buah-buahan se-nusantara, termasuk tanaman dianggap langka seperti pohon dewandaru dan beberapa tanaman lainnya.
Bahkan, rencana ke depannya, akan dijadikan pusat agrowisata, dan tempat pembelajaran warga kalau ingin belajar bercocok tanam yang benar. Karena, kebetulan lahan BTKD salah satu tempat percontohan ketahanan pangan di Surabaya
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang memastikan bahwa pihaknya terus gencar melakukan penanaman berbagai bahan pangan di 24 lokasi, jenisnya pun bermacam-macam. Khusus di BTKD Kelurahan Jeruk ini, ia mengaku masih menggarap sekitar sepertiganya dari luas lahan 7,6 hektar.
BACA JUGA: Lahan BTKD Jeruk Panen Ketela Rambat Madu
“Sedangkan dua pertiganya yang masih berbentuk sawah, digarap oleh kelompok tani yang berjumlah 40 orang, dan semuanya warga sekitar Kelurahan Jeruk. Kelompok tani ini kita beri benih dan kita kontrol dan awasi dari awal hingga akhir, termasuk ketika ada persoalan, kita diskusikan juga, seperti kemarinnya ada yang kena hama, kita selesaikan bersama-sama,” kata Yuniarto.
Ia memastikan bahwa lahan luas itu akan terus dikembangkan pengelolaannya, apalagi saat ini Dinas PU Bina Marga dan Pematusan terus meletakkan tanah urugnya di lahan BTKD Kelurahan Jeruk itu, sehingga itu sangat membantu DKPP dalam mengembangkan lahan yang nantinya akan dibuat Agrowisata itu.
“Jadi, ke depannya ini akan terus kita kembangkan, karena ini percontohan juga, apalagi tadi sudah disampaikan bahwa ini akan dijadikan Agrowisata, sehingga nanti kita juga kembangkan ternak di sini. Nanti ternak kambing, ayam petelor dan sebagainya," ujarnya.
Bahkan, Yuniarto mengungkapkan, kalau hasil dari panen Ketela Rambut Madu diberikan masyarakat kurang mampu. Hasilnya nanti akan diberikan kepada warga yang membutuhkan, seperti panen Ketela Rambat Madu dan Ketela Pohon ini nanti akan diberikan kepada warga yang kurang mampu, karena ini memang untuk ketahanan pangan di Surabaya,” ia memungkasi.