Ekspor Jatim Januari Melesu

A. Baehaqi

Reporter

A. Baehaqi

Selasa, 16 Februari 2021 - 03:20

ekspor-jatim-januari-melesu

Grafis pertumbuhan ekspor di Jawa Timur

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan menyebut ekspor Jatim Januari 2021 turun sebesar 13,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dari USD 1,78 miliar menjadi USD 1,54 miliar. 

“Kalau kita lihat di Bulan Januari ekspor ini semua sektor mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya," ujar Dadang, Senin 15 Februari 2021.

Ekspor sektor migas mengalami penurunan paling tinggi mencapai 41,14 persen. Kemudian disusul sektor pertanian turun 30,67 persen, industri pengolahan minus 6,72 persen, dan pertambangan turun 39,94 persen.

Sedangkan dilihat dari ekspor nonmigas golongan barang (HS) 2 digit, penurunan terjadi pada ekspor lokomotif dan peralatan kereta api yang mencapai 24,56 persen.

Baca Juga: Akhir Tahun 2020, Ekspor Perhiasan dan Permata Turun Tajam

Lalu diikuti kayu barang dari kayu turun 21,68 persen, kopi teh rempah-rempah turun 21,61 persen, serta ikan dan udang 15,93 persen.

Namun, Dadang menyebut ada beberapa komoditas ekspor nonmigas yang mampu masih mampu naik. Diantaranya, tembaga naik 72,19 persen, perhiasan permata 8,29 persen, mesin/peralatan listrik 6,43 persen, ampas/sisa industri makanan 4,17 persen, dan alas kaki 4 persen.

"Golongan Lemak dan Minyak Hewan atau Nabati menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 158,53 juta. Meskipun masih lebih rendah sebesar 7,19 persen jika dibandingkan dengan transaksi bulan sebelumnya yang mencapai USD 170,80 juta," katanya. 

Sementara kinerja impor Jawa Timur di Januari 2021 juga mengalami penurunan sebesar 13,72 persen dibandingkan Desember 2020. Dari USD 2,03 miliar menjadi USD 1,75 miliar. "Penurunan disebabkan kinerja impor sektor nonmigas yang turun, meskipun impor sektor migas mengalami kenaikan," kata Dadang.

Baca Juga: Produk Olahan Komoditas Pangan Percepat Ekspor

Impor migas Jatim pada Januari 2021 naik 15,13 persen, yakni dari USD 310,06 juta menjadi USD 356,96 juta. Impor migas tersebut menyumbang 20,37 persen dari total impor Jatim pada Januari 2021. 

Adapun impor nonmigas turun sebesar 18,91 persen bila dibanding bulan sebelumnya. Penurunan terbesar perhiasan permata yang mencapai 81,16 persen, buah-buahan 63,29 persen, ampas sisa industri makanan 47,48 persen, sayuran 39,07 persen, serta besi dan baja 34,54 persen. 

Pun ada kenaikan di beberapa komoditas impor, diantaranya, biji-bijian berminyak 19,8 persen, kapal terbang dan bagiannya 15,02 persen, tembakau 14,33 persen, serta karet barang dari karet 7,56 persen. 

"Neraca perdagangan Jawa Timur selama Januari 2021 mengalami defisit sebesar USD 216,82 juta. Hal ini disebabkan karena adanya selisih perdagangan yang negatif baik pada sektor migas maupun non migas," ungkapnya.

Baca Juga