
Reporter
Bayu PratamaSelasa, 12 November 2019 - 07:50
Editor
Hari Istiawan
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Jawa Timur menyebut potensi puting beliung dan hujan disertai angin kencang bisa terjadi di berbagai wilayah Jawa Timur. Potensi tersebut biasanya terjadi di daerah dengan dataran tinggi dan lahan yang lapang.
“Ketika masuk masa peralihan cuaca atau pancaroba, potensi hujan disertai angin kencang dan puting beliung dapat terjadi di berbagai wilayah,” ungkap Prakirawan BMKG Juanda Oki Sukma Hakim kepada Jatimnet.com dikonfirmasi Selasa 12 November 2019.
Oki menuturkan, kecendrungan puting beliung terjadi pada siang dan sore hari dengan ciri – ciri diawali munculnya awan kumulonimbus (sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya).
BACA JUGA: BMKG Juanda: Musim Pancaroba Waspadai Hujan Lebat yang Singkat
“Pada lapangan yang cukup luas biasanya terdapat pusaran angin dan menimbulkan massa udara awan yang tertarik menjadi angin puting beliung. Biasanya terjadi di wilayah dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan,” lanjutnya.
Mengenai potensi puting beliung dapat terjadi secara berkala, Oki menjelaskan BMKG memberikan sejumlah informasi melalui laman resmi dan media sosial kepada masyarakat.
"Untuk Senin kemarin, berpotensi di daerah Mojokerto, Jombang, Kediri, Batu, Malang, Pasuruan di daerah dataran tinggi, berikutnya Bondowoso dan Probolinggo bagian timur, serta Madiun bagian tengah, Ngawi, Bojonegoro, sebagian Magetan dataran tinggi, sementara hari ini nanti dirilis di laman BMKG Juanda," kata Oki menjelaskan.
BACA JUGA: Hujan dan Angin, Empat Rumah Rusak dan Satu Pohon Tumbang di Mojokerto
Untuk itu, Oki mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi puting beliung dan hujan lebat secara tiba–tiba di sejumlah daerah di Jawa Timur.
“Pemerintah daerah dan masyarakat dapat memperhatikan pohon, atap, dan papan reklame yang sudah usang untuk dibersihkan agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
Sementara itu, sejumlah wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim penghujan sejak Oktober akhir hingga pertengahan Desember 2019.
"Saat ini sebagian besar wilayah masih hujan lokal yang dapat turun sewaktu - waktu," tutupnya.