Istana Pastikan Tol Trans Sumatera Siap Layani Pemudik

David Priyasidharta

Selasa, 14 Mei 2019 - 10:37

istana-pastikan-tol-trans-sumatera-siap-layani-pemudik

SARANA. Tim KSP memastikan kesiapan penyediaan toilet, air bersih dan juga stasiun pengisian bahan bakar umum. Foto: Jojo Raharjo (Biro KSP)

JATIMNET.COM, Jakarta – Tim Kantor Staf Presiden memantau dan memonitor kesiapan layanan arus mudik dan balik lebaran 2019 di Sumatera termasuk penyeberangan Merak - Bakauheni. Pemantauan ini dilakukan dengan menyusuri jalur mudik Jalan Tol Trans Sumatera.  

“Kami mewaspadai potensi macet di Trans Sumatra. Perlu antisipasi,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Selasa 14 Mei 2019.

Moeldoko mengatakan Tim Kantor Staf Presiden tak hanya menyusuri Jalan Tol Trans Jawa, tetapi juga mengecek kesiapan pelayanan bagi pemudik yang akan menggunakan Jalan Tol Trans Sumatera termasuk penyeberangan Merak - Bakauheni.

Rute ini menjadi perhatian utama, karena pada Lebaran 2019 inilah kali pertama Jalan Tol Trans Sumatera terhubung dari Lampung hingga Sumatera Selatan, melalui ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang.

BACA JUGA: Dinkes Jatim Siapkan 1.584 Faskes Saat Arus Mudik

Ia mengatakan dengan terwujudnya Jalan Tol Trans Sumatera, jarak dari Lampung menuju Palembang yang dulu ditempuh antara 10 hingga 12 jam melalui Jalan Raya Lintas Timur Sumatera kini terpangkas menjadi 5 sampai 6 jam saja melalui jalur tol.

Pemantauan dan penyusuran itu dilakukan sepanjang Senin dan Selasa, 13 - 14 Mei 2019 bersama Hutama Karya serta Waskita Karya. Penyusuran Jalan Tol Trans Sumatera dimulai dari Gerbang Tol Natar yang berada tak jauh dari Bandara Radin Inten II menuju Pelabuhan Bakauheni, balik lagi ke Bandar Lampung hingga ke Palembang.

Di jalur inilah terdapat ruas Bakauheni-Terbanggi Besar membentang sepanjang 140,7 kilometer dari Lampung Selatan hingga Lampung Tengah sebagai ruas tol terpanjang yang ada di Indonesia.

BACA JUGA: Seribu Fasilitas Kesehatan di Jatim Siaga Selama Libur Lebaran

Sebelumnya, ‘rekor’ ruas tol terpanjang yang pernah diresmikan Presiden Jokowi yakni Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 kilometer.

Di setiap titik yang dipersiapkan sebagai Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau Rest Area, Tim KSP memastikan kesiapan penyediaan toilet, air bersih dan juga stasiun pengisian bahan bakar umum.

“Terbangunnya Jalan Tol Trans Sumatera mengubah pola transportasi para pemudik. Lonjakan pemudik melalui jalur darat akan terjadi, baik karena ingin mencoba jalan tol baru dan juga karena masih tingginya biaya mudik menggunakan angkutan udara,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo.

LEBARAN. Kapal yang disiapkan untuk melayani penyeberangan arus mudik Merak-Bakauheni. Foto: Jojo Raharjo (Biro KSP)

Darmawan menegaskan, dengan pola transportasi baru ini, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) pun memegang peran amat penting.

“ASDP menjadi tulang punggung utama bertemunya dua kekuatan ekonomi Indonesia, Jawa dan Sumatera. Apalagi tahun ini diperkirakan pemudik melalui Merak-Bakauheni meningkat hingga 15 persen,” kata Darmawan.

BACA JUGA: Volume Arus Mudik 2019 Diprediksi Meningkat 15 Persen

Pada 2018, jumlah pemudik pada kondisi puncak Lebaran (H+3) di penyeberangan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini mencapai 144.647 Orang, melayani 17.205 kendaraan roda empat dan 14.249 kendaraan roda dua.

Darmawan mengapresiasi langkah PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera yang memberdayakan warga lokal sepanjang ruas tol untuk menjadi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa jalan tol memiliki dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Langkah inspiratif ini menjadi bukti nyata bahwa pengembangan UMKM lokal menjadi bagian menyatu dari pembangunan tol itu sendiri,” ungkapnya.

BACA JUGA: Layani Arus Mudik Lebaran, Tol Paspro Siapkan Rest Area

Kekaguman dan respek juga ditunjukkan Darmawan Prasodjo saat meninjau Dermaga VII Eksekutif di Pelabuhan Bakauheni. Ia sempat menilik Rumah Kreatif Bakauheni Binaan BUMN’ di lantai satu Dermaga VII Eksekutif. Ia sempat berbelanja produk lokal Lampung yakni madu hitam, kopi robusta, dan lemak kakao murni.

“Ini keren. Lebih menyerupai sebuah mal atau pusat perbelanjaan daripada terminal atau lokasi penyeberangan. Apalagi di sini juga bakal dibangun hotel megah. Sungguh tak kalah bila dibandingkan prasarana serupa di luar negeri,” kata Darmawan.

Pada kesempatan ini, Direktur Teknik dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) La Mane menjelaskan bahwa pada pelayanan angkutan lebaran 2019 ini, 29 cabang ASDP menyiapkan 229 lintasan, 35 pelabuhan dan 150 kapal.

“Khusus untuk penyeberangan Merak-Bakauheni disiapkan 64 kapal, dengan rincian 8 kapal ASDP dan 56 kapal swasta. Hadirnya dua dermaga eksekutif mengubah wajah penyeberangan kita. Ada mal dan juga garbarata menjadikan dermaga Indonesia tak kalah dengan Singapura,” ungkapnya.

Baca Juga