Hasil Konfirmasi BPBD Banyuwangi 22 Bangunan Rusak Terdampak Gempa

Ahmad Suudi

Reporter

Ahmad Suudi

Selasa, 16 Juli 2019 - 15:58

hasil-konfirmasi-bpbd-banyuwangi-22-bangunan-rusak-terdampak-gempa

DIGUNCANG GEMPA: Dapur Painem di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, yang roboh karena diguncang gempa, Selasa 16 Juli 2019. Foto: Ahmad Suudi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Fajar Suasana mengonfirmasi adanya 22 bangunan yang rusak karena gempa bumi yang terpusat di selatan Selat Bali, Selasa 16 Juli 2019.

Dia mengatakan tujuh bangunan di antaranya tujuh unit fasilitas sosial (Fasos) atau fasilitas umum (Fasum). Sementara 15 unit sisanya berupa bangunan milik masyarakat, misalnya rumah tinggal.

"Fasum berupa sekolah dan masjid di Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Blimbingsari," kata Fajar saat dihubungi.

BACA JUGA: Pasca Gempa Bali, Bandara Ngurah Rai Lakukan Pemeriksaan Runway

Sebelumnya laporan yang masuk ke BPBD Banyuwangi ada puluhan bangunan yang terdampak gempa yang terjadi sekitar pukul 7.20 WIB itu. Namun setelah proses konfirmasi yang dilakukan BPBD Banyuwangi, didapati data 22 bangunan yang terdampak gempa tersebut.

Sebelumnya diberitakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini gempa bumi berkekuatan 6.0 skala richter yang berpusat di 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali, pada sekitar pukul 7.20 WIB.

Informasi itu dimutakhirkan oleh BMKG melalui akun Twitter mereka sebagai yang berkekuatan 5,8 skala richter yang berpusat di 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

BACA JUGA: Gempa 10 Detik, Puluhan Rumah di Banyuwangi Rusak dan Dua Orang Luka

BMKG juga melaporkan ada sembilan gempa susulan setelah gempa pertama di Selat Bali tersebut. Kerusakan benda dan bangunan juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Badung dan sebagian Kabupaten Denpasar, Provinsi Bali.

Di Jawa Timur, gempa dirasakan di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, ke arah barat hingga Jember, dan Lumajang. Sementara ke arah timur getarannya dilaporkan BMKG mencapai Lombok Utara dan Lombok Timur.

"Gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia," papar BMKG dalam salah satu tweet-nya.

Baca Juga