
Reporter
Bayu PratamaMinggu, 18 Agustus 2019 - 10:56
Editor
Rochman AriefPRAJURIT LAUT. Founder Seasoldier Nadine Chandrawinata (tengah) berfoto bersama setelah memaparkan pentingnya kepedulian terhadap sampah dan biota laut.
JATIMNET.COM, Surabaya – Mantan Putri Indonesia, Nadine Chandrawinata menyoroti kerusakan biota laut akibat sampah plastik dan abrasi. Rusaknya lingkungan laut ini menyebabkan nelayan jarang menemukan biota laut hampir di sepanjang pesisir perairan Indonesia.
Putri Indonesia tahun 2005 itu menilai abrasi disebabkan pelestarian mangrove yang kurang optimal. Dampaknya biota laut sebagai mata pencaharian nelayan makin tergerus bahkan hilang.
“Menjaga laut adalah kewajiban semua pihak, betapa seriusnya masalah kerusakan lingkungan laut ini,” kata Nadine, saat dijumpai di sela talkshow Generasi Prajurit Laut, Pemuda Beraksi, Indonesia Lestari di Hotel Majapahit Surabaya, Minggu 18 Agustus 2019.
BACA JUGA: Libatkan 6.000 Peserta, Kerja Bakti Pemkot Surabaya Kumpulkan 2,3 Ton Sampah
Dia mendorong kepada semua pihak untuk menggunakan moral agar lebih peduli dengan laut. Masalah kerusakan biota laut Indonesia, lanjut Nadine, telah menjadi isu global dan menjadi sorotan dunia.
Selain masalah abrasi dan kerusakan mangrove, wanita kelahiran Hannover, Jerman 8 Mei 1984 itu menilai kerusakan terumbu karang dan sampah plastik juga menjadi penyebab pencemaran laut.
“Banyak terumbu karang yang hancur karena terlalu dieksploitasi. Belum lagi sampah plastik telah menjadi isu global akhir-akhir ini,” ungkap wakil Indonesia pada ajang Miss Universe 2006 itu.
Atas dasar itulah, Nadine bersama beberapa rekannya mendirikan Seasoldier, yakni komunitas lingkungan yang bergerak untuk mengatasi masalah laut. Menurutnya, Seasoldier akan bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelamatkan biota laut.
BACA JUGA: Tanam Mangrove, Risma Berharap Turunkan Suhu Surabaya hingga 18 Derajat Celsius
“Saat ini Seasoldier telah merangkul 14 regional dengan karakteristik lingkungan yang berbeda dan tersebar di seluruh kota besar di Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, talkshow ini dibarengi dengan musyawarah nasional (munas) pertama. Munas ini, lanjut Nadine, menitikberatkan visi dan misi organisasi hingga mekanisme teknis kegiatan di pusat maupun regional.
Hadir sebagai pembicara pada Talkshow tersebut adalah artis sekaligus influencer lingkungan, Ramon Y Tungka, Guru Besar di Bidang Teknik Kelautan, Prof Widi A Pratikto, perwakilan Sampoerna untuk Indonesia, dan Pemerintah Kota Surabaya.