26 Ribu Ton Jagung Masuk Jawa Timur

Dyah Ayu Pitaloka

Jumat, 25 Januari 2019 - 03:55

26-ribu-ton-jagung-masuk-jawa-timur

Ilustrasi Impor Jagung

JATIMNET.COM, Surabaya - Bulog Jawa Timur mulai mendistribusikan jagung impor asal Brazil setelah tiba di Surabaya Rabu 23 Januari 2019. Total terdapat 26 ribu ton jagung impor yang sudah siap edar di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bogor.

Jagung ini akan dijual di bawah harga pasar untuk menurunkan harga telur lewat bantuan pakan bagi peternak di berbagai daerah.

"Dengan bantuan jagung ini kami harap para peternak di berbagai daerah tidak gelisah lagi, karena stok sudah ada," kata Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Muhammad Hasyim Kamis 24 Januari 2019.

Stok jagung impor yang datang segera didistribusikan ke sejumlah petani yang telah di data sebelumnya. Pengiriman meliputi 100 truk ke Blitar, Malang dan sejumlah daerah di Jawa Timur, 50 truk dikirim ke Bogor, dan  100 truk ke Kendal dan Jawa Tengah.

Bulog bekerjasama dengan satgas pangan masing-masing daerah dalam mendistribusikan jagung impor murah ini. "Pendistribusian kami lakukan bersama Satgas pangan," katanya.

BACA JUGA: Pemerintah Impor 100 Ribu Ton Jagung Buat Pakan Ternak

Ia menjelaskan 26 ribu ton jagung yang masuk ke Jatim adalah bagian dari program impor 100 ribu ton jagung selama 2018. Jagung masuk secara bertahap.

Sebanyak 73 ribu ton jagung telah tiba di Jakarta dan Surabaya pada pengiriman tahap pertama, Desember 2018. Disusul tahap ke dua sebanyak 26 ribu ton kali ini.

Impor ini bertujuan menekan lonjakan harga telur melalui bantuan pakan ternak yang murah. Sehingga jagung impor akan dijual di bawah harga pasar.

Nilainya yakni sekitar Rp4.000, sedangkan harga pasar ada di kisaran Rp5.600 hingga Rp5.700. “ Diharapkan dengan masuknya jagung impor ini akan menekan harga telur yang sempat naik” katanya.

Selain harga yang lebih rendah dari harga pasar, Bulog juga memastikan masuknya jagung impor tidak akan mengganggu konsumsi jagung lokal.  Stok jagung lokal tidak terlalu banyak, sementara masa panen belum tiba.

"Puncak panen jagung dalam negeri diperkirakan akhir Maret ini. Dan tidak akan saling menggangu, karena keberadaan jagung impor sudah ada wilayah distribusinya," katanya.

Sementara data produksi jagung berdasarkan kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2007 hingga 2017 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, jumlahnya terus meningkat setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

Produksi jagung tahun 2015 mencapai 6,1 juta ton, meningkat sekitar 6,2 juta ton di tahun 2016 dan bertambah sebanyak 6,3 juta ton di tahun 2017.

Kabupaten Tuban menjadi daerah penghasil jagung terbanyak dengan produksi mencapai lebih dari 627 ribu ton, disusul Kabupaten Jember sebanyak 471 ribu ton dan Kabupaten Lamongan sebanyak 426 ribu ton, masing-masing di tahun 2017.

Baca Juga