Logo

Angka Stunting di Kota Probolinggo Masih Sebesar 23,3 Persen, TP PKK Perkuat Peran Wanita  

Reporter:

Rabu, 09 August 2023 10:55 UTC

Angka Stunting di Kota Probolinggo Masih Sebesar 23,3 Persen, TP PKK Perkuat Peran Wanita

 

Stunting. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin saat Berdiskusi Mengenai Masalah Stunting. Foto : Diskominfo.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, terus melakukan penanganan terhadap masalah stunting. Itu karena, angka stunting daerah setempat masih lebih tinggi dibandingkan target nasional.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, PPKB) Kota Probolinggo, angka stunting di Kota Probolinggo sebesar 23,3 persen, sedangkan target nasional tahun 2023, yakni sebesar 14 persen.

Untuk menurunkan angka stunting tersebut, digelar kegiatan Peningkatan Peran Wanita Dalam Penurunan Stunting, di Puri Manggala Bhakti kantor Wali Kota Probolinggo, pada Rabu 9 Agustus 2023.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin yang membuka kegiatan memaparkan, stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Di mana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan balita yang seumur.

“Balita stunting termasuk masalah gizi kronik, yang disebabkan oleh banyak faktor. Seperti kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu atau remaja, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Biasanya (postur) anaknya kecil,” terangnya.

Balita yang stunting, sebutnya, di masa yang akan datang, akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Sehingga dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Untuk itulah dalam menurunkan angka stunting, Aminah menyebut, perlunya peran serta dan dukungan dari semua pihak. Terutama intervensi pada sasaran langsung.

Ia pun mengajak seluruh wanita dari berbagai unsur, untuk mendukung kegiatan intervensi pada balita stunting di Kota Probolinggo yang tersebar di 5 kecamatan yang ada.

Adapun dukungan yang diharapkan itu, di antaranya, menjadi ibu asuh pada balita stunting (1-2 balita) dengan pemberian kudapan selama 90 hari makan.

“Terutama saya minta kepada perwakilan organisasi wanita seperti Persit, Bhayangkari, Muslimat, Aisyiyah, Fatayat, untuk memberikan sosialisasi kepada anggotanya dan masyarakat sekitar,”harapnya.

Kegiatan Peningkatan Peran Wanita Dalam Penurunan Stunting, turut diikuti oleh Kepala Dinkes PPKB dr. NH Hidayati, TP PKK kecamatan, TP PKK kelurahan se Kota Probolinggo, Pokja I, II, III, TP PKK Kota Probolinggo dan lainnya.