Reporter
Hari IstiawanSenin, 24 September 2018 - 18:47
Doktrin Lewat Nada
IKSAN Skuter meyakini seni musik berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang seseorang. Ia pernah membuktikan dengan bertanya kepada sepuluh orang yang seumuran dengan dirinya. Mereka yang ditanya juga beragam profesinya. Ternyata mereka juga suka lagu-lagu Iwan Fals, Gombloh, Sawung Jabo, atau paling tidak Franky, Ebiet G Ade, Leo Kristy.
“Semua meng-influence data musik menjadi manusia yang tidak jauh berbeda dengan aku frekuensinya,” kata Iksan.
Sehingga menurutnya wajar, karena masa pertumbuhan di era pada saat Iwan Fals di masa keemasan. Dan tanpa disadarinya, Iksan mengakui jika lagu-lagunya juga mirip-mirip Iwan Fals, Franky, karena masa tumbuh kembangnya di era masa keemasan mereka.
“Tidak menutup kemungkinan anak-anak yang saat ini tumbuh, sepuluh tahun ke depan pasti teri-influence Ariel, entah attitudenya, fashionnya, daya membuat karya atau apapun,” kata Iksan.
Bagi Iksan, seni sangat berpengaruh besar terhadap daya nalar, pikir, tumbuh kembang, konsep hidup. “Itu sangat berpengaruh, fungsi seni itu sangat dominan, cuma dia main di alam bawah sadar,” ujarnya.
Iksan tidak memungkiri jika karya-karya Iwan Fals, Sawung Jabo, Franky, memengaruhi musiknya. Menurutnya, alam bawah sadar yang mengarahkan ke sana. Meski demikian, Ia tidak mau disebut seperti Iwan Fals.
“Aku ya aku, aku tidak mencoba meniru-niru, atau suaraku. Tapi aku terjebak di era itu, di saat aku pagi, siang, malam, malam, mendengar lagu-lagu Iwan Fals, Ebiet G Ade, Franky.
Yang pasti, Iksan memiliki karakter sendiri meski dirinya mengakui didominasi oleh pengaruh karya-karya Iwan Fals. “Yang pasti bukan orientasiku ingin menjadi seperti Iwan Fals, aku ingin jadi diri sendiri,” ujarnya tegas.